Tidak bisa dipungkiri jika sampai saat ini masih ada cukup banyak yang menggunakan metode conventional learning atau biasa disebut sebagai pembelajaran konvensional. Terus saja metode konvensional ini memiliki keunggulan dan juga kekurangannya.
Sekarang ini memang sudah ada banyak metode pembelajaran yang lebih interaktif, walaupun begitu masih ada banyak dan lengkap dengan cara menggunakan metode konvensional. Walaupun hal tersebut dirasa sudah tidak efektif lagi untuk diterapkan saat ini.
Walaupun begitu, bukan berarti pembelajaran konvensional itu tidak memiliki keunggulan sama sekali. Karena mungkin saja, juga ada siswa atau siswi yang merasakan pembelajaran lain yang lebih terpusat untuk merasa keaktifan siswa dan siswi.
Memahami Pengertian Conventional Learning
Dari beberapa penjelasan sebelumnya mungkin saja Anda sudah sedikit memahami pengertiannya. Para intinya adalah sebuah metode atau cara lama dalam menyampaikan materi kepada para siswa dan siswi.
Conventional learning adalah sebuah model pembelajaran di mana pusatnya terletak pada metode pembelajaran ceramah. Jadi dalam hal ini nantinya para murid diharapkan bisa menghafal materi yang disampaikan oleh guru.
Hal tersebut membuat para siswa tidak menghubungkan materi tersebut dengan keadaan sekarang atau kontekstual. Metode pembelajaran ini biasa disebut juga sebagai pembelajaran tradisional.
Karena memang sudah digunakan sejak lama oleh banyak guru di Indonesia. Sementara itu, daerah modern pendekatan yang diambil adalah posisikan murid sebagai subjek bukan lagi sebagai objek.
Pembelajaran tradisional cenderung fokus dalam menghafal dan latihan dalam bentuk teks. Sementara itu penilaian akan dilakukan dengan cara tradisional juga melalui tes kertas dan pensil dengan satu jawaban benar.
Biasanya proses pembelajaran akan dimulai dari guru yang memberikan materi kepada para muridnya. Setelah itu para murid akan diberikan tugas atau latihan dan akhirnya akan diberikan pekerjaan rumah atau biasa disebut sebagai PR.
Dalam metode seperti ini peserta didik diharapkan berperan sebagai penerima informasi pasif. Dengan begitu nantinya peserta didik akan mendapatkan informasi dari pengajar.
Ketahui Contoh Conventional Learning
Supaya Anda lebih memilihnya kami akan memberikan contoh pembelajaran tradisional. Proses pembelajaran biasanya akan dimulai dengan menjelaskan materi.
Contoh conventional learning dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan seorang pelajar atau guru menjelaskan materi mengenai norma-norma di Indonesia.
Saat proses pembelajaran sedang berlangsung guru akan menjelaskan materi dengan rinci satu persatu. Sementara itu, tugas dari para murid yaitu mengeluarkan penjelasan tersebut dengan seksama.
Setelah itu, ketika materi sudah selesai disampaikan biasanya guru akan bertanya mengenai apakah sudah memahami materi yang disampaikan. Jika ada murid yang dirasa kurang memahaminya bisa mengajukan jari dan bertanya.
Pertanyaan tersebut nantinya akan langsung dijawab, untuk memberikan penjelasan juga kepada yang lain. Ketika sudah tidak ada pertanyaan proses berikutnya yaitu memberikan tugas mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya.
Untuk Anda yang mungkin lahir pada tahun 90-an sudah tidak asing lagi dan memang pembelajaran seperti ini. Karena memang pada zaman dahulu hampir semua sekolah menerapkan metode pembelajaran tradisional atau konvensional.
Metode pembelajaran seperti itu sebenarnya sudah tidak terlalu relevan dilakukan sekarang. Walaupun begitu masih ada beberapa tenaga belajar yang menggunakan metode tersebut dalam menyampaikan materi kepada muridnya.
Sekarang ini, sesuai dituntut lebih aktif dalam pembelajaran sementara tenaga pengajar itu lebih berfungsi sebagai pendamping saja. Conventional learning memang terasa kurang efektif di era modern seperti sekarang, oleh karena itu sebaiknya tenaga pengajar menyesuaikan dengan zaman.